3.1.15

FILOSOFI POHON OAK



google.com
  Terpaan angin yang tersalurkan dari daunnya 
memberikan kesegaran pelepas dahaga di tengah 
panasya sinar sang surya. Rindang pohonnya
 memberikan perlindungan yang nyaman bagi
 semua yang bersandar pada kokohnya. Batangnya
 yang besar seolah menjadi pertanda bahwa
 akulah penyejuk dan pelindungmu. Siapa yang
 tidak kenal pohon oak, sebuah pohon 
besar yang menjuntai tinggi dan tumbuh melebar.
 Suasana yang teduh, segar serta nyaman
 langsung mewakilkan setiap kali ada 
pendiskripsian tentang pohon oak. Pohon yang 
berani melawan arus angin ini memang mengandung
 bermacam makna, teguh pendirian salah satunya.
 Bagaimana tidak, akar yang kokoh serta
 batang besar sangatlah cukup untuk menahan 
terpaan angin yang membingungkan. Semisal 
pohon oak kita ibaratkan sebuah jiwa dan angin
 adalah arus pengaruh kehidupan. Pastilah pohon
 oak (jiwa) dengan dasaran prinsip atau pendirian
 yang begitu kokoh tidak akan pernah mudah tergoyahkan oleh hempasan kiri kanan arus kehidupan.
google.com


     Dari berbagai macam alasan itulah pantas kiranya sebagai manusia terkhusus seorang muda harus bisa mengambil inti sari dari filosofi sebatang pohon oak. Di dalam menjalani kehidupan berpegang teguh pada prinsip yang kuat mutlak diperlukan guna mencegah berbagai pengaruh sesat kehidupan. Jika kita sudah terbiasa untuk hidup berprinsip sedari muda niscaya kelak ketika kita tumbuh dewasa dan mulai tua jiwa kita akan tetap kokoh pada pendirian prinsip yang sejati. 
     Keberadaan pohon oak bagai sebuah oase di tengah padang gersang mampu memberikan semangat kehidupan bagi setiap orang. Menginspirasi itu pasti, karena sekeras apapun hempasan angin yang menyerang, pohon oak tak akan pernah berganti haluan. Menggambarkan sebuah semangat yang anti terhadap keputus asaan, semangat penuh juang pantang menyerah karena sudah berdasar dan berpegang pada prinsip kehidupan. “ketika kita sudah tulus mencinta, tak akan pernah ada kata menyerah. Walau pikiran ingin berputus asa, namun hati tetap ingin mencoba”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar